Menurut saya tanggung jawab adalah perwujudan kesadaran
dalam kewajibannya. Sebagai seorang anak saya memiliki tanggung jawab untuk
berbakti kepada kedua orang tua, membahagiakan mereka dan menjaga nama baik
keluarga baik di dalam maupun di luar rumah. Selain tanggung jawab sebagai
anak, saya juga mendapatkan tanggung jawab sebagai mahasiswa. Tanggung jawab
sebagai mahasiswa tidak kalah pentingnya dengan tanggung jawab sebagai anak.
Tanggung jawab saya sebagai mahasiswa diantaranya adalah belajar dengan
sunggung-sungguh, mengerjakan tugas, mengikuti perkuliahan sesuai dengan
jadwal, mengikuti semua praktikum yang telah disediakan oleh kampus,
membayarkan biaya administrasi perkuliahan tepat pada waktunya, serta menjaga
nama baik kampus Universitas Gunadarma baik di dalam kampus maupun di luar
kampus.
Selain tanggung jawab sebagai anak dan mahasiswa, saya
juga memiliki tanggung jawab sebagai ketua kelas. Awal cerita saya di tunjuk sebagai
ketua kelas di mulai pada tingkat 2 semester 2. Awalnya saya menolok untuk menjadi
ketua kelas, karena saya ingin membantu teman-teman, maka saya bersedia untuk
menjadi ketua kelas. Pertama kalinya saya menjadi ketua kelas, saya telah
mendapat masalah. Masalah tersebut berkaitan salah satu seorang dosen. Masalah
tersebut muncul, karena dosen tersebut memindahkan jadwal perkuliahan sesuai
keinginan beliau. Dosen tersebut memindahkan jadwal perkuliahan, karena jadwal
yang diberikan oleh pihak kampus Universitas Gunadarma bersamaan dengan jadwal
perkuliahan kampus lain. Oleh karena alasan tersebut, dosen memutuskan untuk
memindahkan jawdal perkuliahan. Karena dosen tersebut memindahkan waktu kuliah
sesuai keinginan beliau, maka mahasiswa meminta kepastian waktu kuliah yang dosen
tersebut inginkan. Karena tanggung jawab saya sebagai ketua kelas, saya pun
menghubungi dosen tersebut untuk meminta penjelasan waktu kuliah yang diinginkan
oleh dosen tersebut. Saya mulai menghubungi beliau H-2 sebelum perkuliahan yang
diinginkan dosen tersebut di mulai. Pada hari yang telah ditentukan, saya pun
menghubungi dosen tersebut sekitar pukul 8.30 WIB untuk memastikannya. Saat saya
menghubungi dosen tersebut, nada bicara dosen tersebut telah meninggi. Merasa
terganggu dengan telpon saya pada pagi hari, dosen tersebut akhirnya marah di
kelas. Dosen tersebut mencoba mencari nomer telpon yang telah menghubunginya
tadi pagi dengan menuliskan nomer telpon tersebut di papan tulis. Dosen
tersebut berpesan kepada mahasiswa, agar pemilik nomer tersebut untuk tidak masuk
kelas selama satu semester dan memastikan nilainya akan mendapatkan “A”. Saat
perkulihan beliau saya datang terlambat. Saya pun tidak mengetahui kalau beliau
sangat marah kepada saya. Setelah perkuliahan selesai, akhirnya saya di beri
tahu oleh teman-teman tentang hal-hal yang terjadi di kelas. Saat itu saya
merasa takut dan bersalah kepada dosen tersebut.
Pada perkuliahan selanjutnya saya pun meminta maaf kepada
dosen tersebut, saya juga mengakui kesalahan yang saya perbuat. Setelah
mendengarkan penjelasan saya dan permohonan maaf yang saya utarakan, akhirnya
dosen tersebut mau memaafkan saya. Saya merasa lega karena masalah saya telah
selesai. Dari masalah tersebut saya mendapat satu pelajaran. Saya pun bertekat
untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut terhadap dosen-dosen lainnya. Setelah
satu semester tersebut berlalu, saya pun melihat nilai untuk mata kuliah tersebut.
Saya tidak menyangka untuk mata kuliah tersebut saya mendapat nilai yang
memuaskan. Saya pun sadar, kalau ternyata dosen tersebut tidak pelit terhadap
nilai. Beliau memberikan nilai sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh
setiap mahasiswa. Saya menyadari tanggung jawab sebagai ketua kelas sangatlah
besar. Tanggung jawab itu diantara menanyakan kehadiran dosen ke Sekretariat
Dosen (SekDos), memberikan kabar ke mahasiswa apabila dosen tidak dapat hadir,
sebagai penghubung antara dosen dengan mahasiswa, seperti mengumpulkan tugas
yang diberikan oleh dosen.
Sebagai mahasiswa tingkat akhir, saya juga mempunyai
tanggung jawab diantaranya adalah lulus sidang sarjana secepat mungkin. Dari
sekian banyak tanggung jawab yang saya miliki, saya harus bisa menjalankan
semua tanggung jawab tersebut. Saya tidak boleh mengeluh atas banyaknya
tanggung jawab yang telah saya pikul. Karena banyak orang lain di luar sana
yang memiliki tanggung jawab yang sangat banyak dan sangat besar daripada
tanggung jawab yang saya miliki. Apabila semua tanggung jawab tersebut kita
jalanin dengan keikhlasan dan tanpa beban, maka semua tanggung jawab tersebut
akan dengan mudah kita jalani. Walaupun setiap tanggung jawab tersebut memiliki
resiko sendiri-sendiri.